Haha entah
kenapa semenjak aku mengatakan bahwa aku membukakan sebuah jalan untukmu justru
sejak itu pula kau selalu membuatku menarik nafas dalam dan merasa sepertinya aku
terlambat membukakan jalan ini untukmu, karena nampaknya sekarang kau sudah
mulai berbalik arah, berbalik arah untuk menjauhiku.
Kau ingat
pesanku dulu saat aku bertanya apakah kau akan seperti mereka yang hanya datang
untuk merusak kawasan ini atau justru kau yang akan membuat kawasan ini indah?
Nampaknya sedikit demi sedikit sepertinya waktu mengatakan bahwa kau sama
seperti mereka yang hanya datang untuk merusak kawasan ini.
Tapi.. entah
mengapa kata tetapi selalu membayangi dan mengiringi jawaban yang di berikan
waktu, sehingga terlihat bahwa waktu memberikan jawaban bahwa mungkin aku belum
terlambat membuka jalan ini hanya saja kau seperti sedang meyakinkan diri untuk
berbalik arah menjauhiku atau justru berbalik arah untuk melalui jalan yang
sudah aku bukakan untukmu..
Did I must
give up or not? Apakah harus menyerah atau melanjutkannya? Sekarang justru kau
membuat aku hidup di balik bayang – bayang kata itu, kau berhasil membuat aku
berada si sebuah persimpangan dan membuatku bingung, tapi semakin aku sadar aku
telah berada di persimpangan lagi aku semakin takut karena biasanya waktu akan
menggiringku ke arah jalan yang bertuliskan “you must give up girl, he doesn’t
love you”
Kau tau,
akhir – akhir ini aku mencantumkan namanu di dalam doaku? Dan aku mengatakan
pada Tuhan bahwa aku….. aku belum siap untuk merasakan sakit di hatiku yang di
berikan oleh seorang lelaki yang aku cintai maupun aku sukai, dan aku mulai
bertanya pada Tuhan apa kali ini aku salah mencintai lelaki kembali? Mungkin
kali ini pasti jawabannya adalah hanya Tuhan yang tau dan perlahan dia akan
mengutus waktu untuk mengiringku berjalan menuju jawaban itu, tapi aku benar
benar belum siap jika ternyata jawaban itu tidak seperti yang aku inginkan
