Senin, 08 April 2013

Did I Must Give Up?



Haha entah kenapa semenjak aku mengatakan bahwa aku membukakan sebuah jalan untukmu justru sejak itu pula kau selalu membuatku menarik nafas dalam dan merasa sepertinya aku terlambat membukakan jalan ini untukmu, karena nampaknya sekarang kau sudah mulai berbalik arah, berbalik arah untuk menjauhiku.

Kau ingat pesanku dulu saat aku bertanya apakah kau akan seperti mereka yang hanya datang untuk merusak kawasan ini atau justru kau yang akan membuat kawasan ini indah? Nampaknya sedikit demi sedikit sepertinya waktu mengatakan bahwa kau sama seperti mereka yang hanya datang untuk merusak kawasan ini.

Tapi.. entah mengapa kata tetapi selalu membayangi dan mengiringi jawaban yang di berikan waktu, sehingga terlihat bahwa waktu memberikan jawaban bahwa mungkin aku belum terlambat membuka jalan ini hanya saja kau seperti sedang meyakinkan diri untuk berbalik arah menjauhiku atau justru berbalik arah untuk melalui jalan yang sudah aku bukakan untukmu..

Did I must give up or not? Apakah harus menyerah atau melanjutkannya? Sekarang justru kau membuat aku hidup di balik bayang – bayang kata itu, kau berhasil membuat aku berada si sebuah persimpangan dan membuatku bingung, tapi semakin aku sadar aku telah berada di persimpangan lagi aku semakin takut karena biasanya waktu akan menggiringku ke arah jalan yang bertuliskan “you must give up girl, he doesn’t love you” 

Kau tau, akhir – akhir ini aku mencantumkan namanu di dalam doaku? Dan aku mengatakan pada Tuhan bahwa aku….. aku belum siap untuk merasakan sakit di hatiku yang di berikan oleh seorang lelaki yang aku cintai maupun aku sukai, dan aku mulai bertanya pada Tuhan apa kali ini aku salah mencintai lelaki kembali? Mungkin kali ini pasti jawabannya adalah hanya Tuhan yang tau dan perlahan dia akan mengutus waktu untuk mengiringku berjalan menuju jawaban itu, tapi aku benar benar belum siap jika ternyata jawaban itu tidak seperti yang aku inginkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar